Hantu Pocong Di Kuburan

Pengalaman menyeramkan dari tukang ojek pangkalan ini bisa memberikan cerita seram bagi semua para pembaca.

Cerita hantu pocong ini jangan dibaca sendirian jika kamu adalah seorang yang memiliki karakter penakut. Jauh di sebuah perkampungan di suatu daerah di kab.Bandung ada cerita horor yang menyeramkan. Kisah ini dialami oleh Heri (nama disamarkan) yang bekerja sebagai tukang ojek di daerah tersebut. Kebetulan saat itu Heri mendapat bagian ngojek bagian malam. Maklum di daerah tersebut tukang ojek sangatlah banyak sehingga mereka membagi-bagi waktu untuk bergiliran sebagai tukang ojek. Heri yang sedang menabung untuk menikahi salah satu gadis di desa sangat ulet dalam bekerja.

Saat itu Heri mulai stay di pangkalan pada jam 6 sore. Dia di pangkalan bersama 4 orang tukang ojek lainnya yang juga temannya sendiri. Jam 7 malam Heru mendapat penumpang pertamanya, dia mengantarkan jauh ke dalam kampung dekat rumahnya (kebetulan penumpangnya perempuan muda yang baru pulang bekerja sehingga Heri sangat senang). Setelah sampai mengantarkan perempuan tersebut, Heri kembali ke pangkalan dengan melewati jalan pintas agar sedikit mengirit bensin. Heri melewati pemakaman umum yang tidak ada penerangan sedikitpun, tetapi dia cuek saja karena memang belum pernah ada kejadian aneh di pemakaman tersebut.

Singkat cerita Heri sampai di pangkalan. Di pangkalan Heri kembali mengobrol dengan tukang ojek lainnya sambil menunggu penumpang selanjutnya. Jam 7 lewat 40 menit Heri mendapat penumpang keduanya. Penumpang tersebut adalah tetangganya sendiri sehingga Heri mengantarkannya melewati kuburan yang biasa dia gunakan sebagai jalan pintas karena tetangganya itu terkenal pemberani. Setelah selesai mengantarkan, Heri pun kembali ke pangkalan dengan melewati kuburang tersebut tanpa ada kejadian.

Di pangkalan tepat pada jam 9, teman Heri yang mendapat giliran selanjutnya berangkat mengantarkan penumpang. Heri menyarankan temannya itu untuk lewat ke kuburan agar lebih dekat dan irit bensin. Teman Heri mengiyakan dan dia mengantarkan penumpangnya itu. Teman Heri tersebut kembali ke pangkalan, dan dia berniat jahil untuk menakut-nakuti semua pengendara ojek disitu. “Barusan saya melihat sesosok tuyul di kuburan, hampir saja ketabrak” ujarnya menakuti semua teman se-ojeknya. Heri hanya cuek saja dan menghiraukan temannya itu karena sudah tahu wataknya memang suka jahil.

Waktu menunjukkan pukul 10 lebih, Heri mendapatkan penumpang terakhirnya (laki-laki). Tetapi penumpangnya itu tidak satu arah menuju rumah Heri melainkan ke kampung lainnya. Terpaksa Heru mengambil penumpang tersebut karena jika sudah jam 10 lebih sudah jarang lagi ada penumpang. Heri mengantarkan penumpang tersebut ke kampung yang jauh lebih pelosok dibanding kampungnya. Di tengah perjalanan tiba-tiba penumpang tersebut jatuh pingsan dan hampir terjatuh dari motor. Sontak saja Heri sangat kaget dan langsung menghentikan motornya.

 Dan di jalan tersebut sangatlah sepi tanpa ada seorangpun serta kendaraan yang melintas disana. Terlihat dari kejauhan ada cahaya yang diduga ada rumah disana. Akhirnya Heri meninggalkan motor dan penumpangnya itu dan berlari menuju rumah tersebut untuk meminta pertolongan. Tetapi sayangnya sesampainya di rumah tersebut tidak ada seorangpun yang berada disana sehingga akhirnya Heri kembali. Namun hal aneh terjadi, penumpangnya itu tidak ada. Yang ada hanya motor Heri dan di jok motornya terlihat ada sedikit darah. Heri mengelap darah tersebut dan bingung harus melakukan apa, akhirnya dia pulang ke rumahnya untuk menceritakan kejadian tersebut kepada ayah dan ibunya. Heri pulang dengan ngebut karena jaraknya masih cukup jauh. Dia juga berniat melewati kuburan yang biasa dia lewati meskipun hari sudah malam dan jam menunjukkan pukul 11 pas.

Di perjalanan, tepatnya saat di kuburan, Heri mencium bau busuk yang sangat menyengat. Dia memelankan motornya karena akan melewati kuburan tersebut, tiba-tiba motornya terasa sangat berat seperti sedang membonceng penumpang. Heri menghentikan motornya sambil menoleh kebelakang, tetapi tidak ada apapun di belakangnya. Heri semakin penasaran dan mulai ketakutan, dia melirik ke semua sudut di belakangnya, tetapi tidak ada apapun dan disana hanyalah dipenuhi oleh kuburan. Akhirnya Heri berniat melanjutkan perjalanannya, tetapi motornya tiba-tiba saja mogok. Beberapa kali dia selah motornya tetap saja tidak mau menyala. Akhirnya Heri mendorong motornya, motornya terasa begitu berat seperti sedang membawa seseorang. 

Baru beberapa langkah mendorong motor, Heri merasa sangat cape. Diapun berhenti mendorong dan menundukkan kepalanya sambil bernafas dengan cepat. Mungkin rasa takut dan bingung yang menyelimuti Heri membuat dirinya sangat lelah. Satu menit dia menundukkan kepala dan bernafas, akhirnya Heri kembali melanjutkan perjalanan. Tetapi saat dia akan mendorong motor, tiba-tiba di depannya, tepat di depan Heru dan motornya ada pocong yang sedang melihat kearahnya. Heri kaget bukan kepalang melihat pocong tersebut. Heri langsung berlari meninggalkan motornya itu sambil berteriak minta tolong.

Sesampainya di rumah, Heri menceritakan kejadian tersebut kepada ayah dan ibunya. Ayahnya langsung pergi ke kuburan bersama dengan saudaranya untuk mengambil motor Heri yang di tinggalkan di kuburan tersebut. Namun ayah dan saudaranya tidak menemukan apapun disana, yang ada hanyalah motor Heri yang tergeletak di sana. Kejadian ini tidak pernah bisa Heri lupakan seumur hidupnya.
Previous
Next Post »