Saya memang terlahir dalam keadaan indigo. Beberapa kali saya bertemu dengan arwah seseorang yang meninggal. Mereka bukanlah hantu gentayangan, tetapi arwah yang sudah terpisah dengan raganya.
Manusia memang harus menyadari bahwa eksistensi hidup di dunia, tidak hanya soal fisik atau raga saja. Dalam tubuh manusia ini, selain meliputi fisik yang tampak juga ada jiwa, spirit hingga ruh. Maka, hanya kepada Allah kita berserah dan bersandar diri. Sebab, Allah lah yang menciptakan kita.
Saya akan menceritakan sebuah kisah nyata tentang pengalaman ketemu arwah penasaran korban kecelakaan maut. Cerita bermula, ketika saya mengendarai sepeda motor dari Kabupaten Rembang melintasi Kabupaten Pati, Kudus, Demak hingga sampai Semarang.
Foto penampakan arwah kecelakaan yang tersebar di berita-berita dan medsos
Di sekitar Genuk, Semarang, saya melihat ada seseorang menangis tersedu-sedu di pinggiran jalan menunggui sebuah mayat yang tergeletak ditutupi koran bekas. Mayat itu dikerumuni warga setempat hingga berdesak-desakan.
Saya kemudian berhenti dan ikut melihat kondisi korban. Saya bertanya kepada warga, ternyata mayat itu adalah korban kecelakaan maut tabrak lari. Seorang pria itu masih menangis tersendu-sendu.
Saya melihat wajahnya benar-benar memelas, kasihan, dan berharap pertolongan datang kepadanya. Saya lihat terus dan seorang pria itu menunjukkan tasnya, tapi tidak bicara.
Seperti ada koneksi batin, saya langsung membuka tasnya. Dia menunjuk sebuah ponsel atau HP. HP nya bukan smartphone atau Android canggih seperti zaman sekarang, karena kisah nyata ini terjadi sekitar tahun 2008 di mana Android belum ada.
Namun, saya mencoba untuk mengirimkan cerita nyata bertemu dengan arwah gentayangan korban kecelakaan ini kepada berberita.com supaya bisa menjadi pembelajaran dan pengalaman bersama. Baik, kita lanjut ke cerita lagi.
Saya kemudian mengambil HP nya. Dia bilang dengan suara sangat lirih, "rumah." Begitu kata seorang laki-laki yang masih meneteskan air mata tersebut. Saya langsung menekan tombol kontak untuk mencari nama rumah.
Setelah ketemu, saya langsung telepon. Ada suara ibu-ibu dan saya memberitahu kalau pemilik HP mengalami kecelakaan di jalan raya Genuk, Semarang. Ibu itu bilang segera ke tempat kejadian perkara (TKP).
Laki-laki itu mengangguk dan memberikan isyarat supaya HP dikembalikan ke tas. Pria itu sepertinya menatap wajah saya dengan penuh terima kasih. Sepertinya dia adalah saudara dari mayat yang tergeletak.
Dia tidak kuat dan tidak sampai hati untuk memberikan kabar kematian sesosok mayat yang tewas dan tertutupi koran tersebut. Dia masih syok, tertekan dan hanya bisa menangis.
Tiba-tiba ada mobil polisi dan ambulans sampai di lokasi. Saya segera menjauh dan memperhatikan petugas ambulans mengangkat jenazah. Hal itu dilakukan setelah dilakukan olah TKP.
Saat petugas membawa jenazah, koran yang semula menutupi wajah korban jatuh. Saya kaget bukan kepalang. "Astagfirullah hal adzim," saya menjerit kaget dan dilihat kerumunan orang banyak.
"Ada apa mbak, ada apa mbak," tanya warga. Saya tidak menjawab. Saya hanya kaget dan tertegun. Ternyata seorang laki-laki yang duduk menangis tadi adalah arwah korban kecelakaan maut!
Wajahnya sama dengan mayat yang diangkat petugas menuju ambulans. Ketika jenazah diangkut, seorang laki-laki tersebut ikut petugas mengawal mayat hingga masuk dalam mobil ambulans.
Innalillahi. Arwah korban kecelakaan itu ternyata menunggui mayat ketika seseorang meninggal akibat kecelakaan. Dia berharap agar keluarganya segera tahu dan mendapatkan kabar perihal kematiannya.
Arwah itu pun mengikuti ke mana jenazah dibawa petugas ambulans. Saya tidak menjawab pertanyaan para warga tadi setelah melihat saya menjerit kaget. Saya hanya bilang, "Oh, tidak apa-apa, pak."
Itulah kisah nyata bertemu dengan penampakan arwah gentayangan korban kecelakaan maut. Semoga pengalaman bertemu hantu penasaran yang saya buat dalam bentuk cerita pendek (cerpen) ini menjadi pembelajaran untuk berhati-hati dalam berkendara di jalan. Jangan lupa, selalu berdoa memohon perlindungan Allah.